Skip to main content

4 tahun yang lalu, dan 4 tahun kemudian

4 tahun yang lalu....
4 tahun yang lalu, aku terdiam...
dalam tatapan sebuah buku petunjuk kurikulum baru...
ya, waktu itu sekitar september 2002 jurusan tambang upn memberlakukan kurikululm baru, yang artinya perubahan kurikulum terjadi..
aku membaca setiap kata dengan saksama, sampai pada akhirnya aku paham bahwa semuanya demi kebaikan bersama.. walaupun cukup menyakitkan karena aku harus kehilangan 8 sks, mata kuliah yang dihapuskan atau digabung, termasuk beberapa buah praktikum (taukan betapa menyebalkannya praktikum)
lalu aku tersenyum... menghela nafas panjang...dan menggeram... 8 sks harus aku tebus segera... dan ikhlas...

4 tahun kemudian...
4 tahun kemudian...(beberapa hari yang lalu) aku mengambil transkrip nilai di UGM. ternyata aku kelewatan 1 matakuliah wajib yang diadakan di semester ganjil. artinya aku harus nunggu 1 tahun lagi hanya untuk 1 matakuliah itu....terbayang keinginan untuk segera berhenti kuliah aja...aku terlalu ceroboh...

lalu aku berdoa...
dan berdoa lagi...
dan tersenyum sejenakā€¦

4 tahun kemudian.... (beberapa hari yang lalu) aku diminta oleh sekjur untuk mengambil surat bebas teori dari pengajaran...

4 tahun kemudian (hari ini) aku telah mendapatkan surat keterangan itu... lalu aku mendapat sms dari sekjur yang isinya "OK. berarti anda aman untuk skripsi dan bisa ujian skripsi. thanx god. Tq".
ya, thanx god... ternyata buah dari keikhlasan yang aku lakukan 4 tahun yang lalu engkau balas dengan kebaikanmu yang teramat sangat...
bukan dengan nilai yang diada-adakan..bukan dengan lobby ke dosen untuk minta nilai yang mungkin memang aku tidak berhak..
akan tetapi juga melalui perubahan kurikulum...

beberapa hari yang lalu, jurusan ilmu pemerintahan ugm juga memberlakukan kurikulum baru...kurikulum JIP 2006. dengan perubahan itu, aku boleh menghapus matakuliah wajib selama jumlah sks yang telah aku tempuh telah cukup untuk skripsi (minimal 138 sks, aku udah 141) karena pertimbangan wajib-pilihan dikesampingkan selama masa transisi...

thanx god... aku gak tau harus membalasnya dengan apa....
apakah ini buah dari sebuah keikhlasan? ataukan sekedar keyakinan bahwa engkau ada... dua hal yang selama ini aku lakoni...

Comments

Popular posts from this blog

SEMBAHAN

Kembali perjalananku pagi ini harus terusik terusik oleh kehadiran bunga tidur namun kali ini tampak aneh seolah ia tidak mau pergi Bunga tidur telah memberi harap jiwaku jiwa yang haus akan cinta dan kasih sebuah sosok tulus murni hadir di hadapanku semalam yang singkat namun penuh makna penuh arti dan penuh misteri yang tak terungkap setampak raga polos, putih murni memberi senyum manis kepadaku sosok terbungkus sutera putih telah menghampiriku tampak jelas olehku lumuran cinta pada tubuh indahnya balutan kasih sayang yang sangat erat pada jiwa sucinya akan disembahkan perjalananku pagi ini menjadi doa kepada-Nya kehausan jiwa sahaya lara kepada cinta pewangi bumi yang akan menggugah dunia dengan kelembutan kasihnya dalam diam, aku mencinta eki

Proudly promoting environmentally friendly and sustainable mining

Proudly promoting environmentally friendly and sustainable mining. The three months progress on land reclamation of ex-bauxite mines without topsoil

Di Tepi Pantai Kolaka

Di tepi pantai Kolaka, aku duduk dan termenung. Pandangan aku arahkan jauh ke depan, melampaui birunya laut, menanti matahari terbenam. Tatapanku tersapu ombak, tertiup angin, merengsek ke dermaga lalu hilang bersama kapal-kapal yang berlayar. Aku berharap pandangan ini meleburkan semua masalah dan mengokohkan niatku dalam hidup. Sudah cukup lama aku berada di sini, kota kecil yang selalu menyimpan kerinduan. Sebulan lebih aku habiskan, sejak kedatanganku yang kesekian kalinya. Ini kali terlama sejak aku meninggalkannya sebelas tahun yang lalu. Tak pernah aku banyangkan akan selama ini sebelumnya. Tuhan memang terkadang aneh, dia punya rencana-rencana yang tidak mampu dijangkau akal manusia. Dia bekerja saja, tetapi tidak pernah aku mendengar Dia berkata apa-apa. Dia melaksanakan semuannya dalam diam. diam... Di tepi pantai Kolaka aku duduk dan termenung... Dari kejauhan tampak tiga buah kapal ferry berlabuh menanti giliran pemberangkatan. Dua puluh lima meter di depanku ada tiga buah...