Skip to main content

Posts

Showing posts from 2016

Memang Dia Hanya Ingin Memukul Saja

Tiba-tiba saja aku teringat kejadian itu, mungkin sekitar 16 tahun yang lalu. Waktu itu aku masih duduk di bangku kelas 2 SMA, di pulau seberang tempat leluhurku beranak binak dan berketurunan. Yang membuat ingatanku melekat karena aku tahu persis kejadian itu hari Sabtu, saat di mana kami sedang merencanakan malam nanti akan keluyuran di mana. Sehari sebelumnya, seperti biasa, pada hari Jumat kami para siswa muslim sangat disarankan untuk melaksanakan shalat jumat secara berjamaah di masjid sekolah. Sebuah momen silaturrahmi yang baik sekali sebenarnya, karena pada saat itulah kami bersatu para kelompok alim, setengah alim, sesekali alim, dan bahkan yang pura-pura alim. Shalat berjalan biasa saja, sesuai dengan tuntunan shalat jumat yang umum dilakukan. Yang membuat sedikit berbeda adalah setelah salam dan doa, beberapa pasang mata kemudian melirik ke belakang, ke taman di belakang masjid, seolah-olah mencari sesuatu. Aku sendiri tidak mengerti apa yang dicari. Namun, beberapa teman

Dalam Tatapan Sebuah Dermaga

Dalam tatapan sebuah dermaga, aku kecewa. Angka-angka itu tidak membuatku menjadi lebih gembira. Setidaknya kekhawatiran itu masih ada. Ku hela nafasku dalam-dalam, seiring dengan pandangan yang jauh ke depan, semuanya tampak sama, biru. Aku tahu, aku salah, bukan siapa-siapa. Akan tetapi disaat yang sama aku juga yakin bahwa Tuhan itu maha pengampun dan pelindung. Aku masih berharap Tuhan seperti itu. Setidaknya sampai sekarang. Sesekali segelas jus alpukat mencoba untuk membuat aku sejenak melupakan apa yang ada di kepala, tapi ia mulai putus asa. Sampai akhirnya sadar bahwa ia tidak dapat berbuat apa-apa. Sepasang roti bakar mengamati semuanya, mencoba untuk melakukan hal yang sama, dan hasilnya sama saja. Jangan pernah berharap mendapatkan hasil yang berbeda jika kita masih melakukan hal yang sama. Tapi masih ada harap di sana. Aku bertanya kepada malaikat, apakah aku masih pantas untuk memohon kepada Tuhan? aku yang angkuh dan sombong ini. Aku berteriak dan menangis memintanya, Ta