Skip to main content

bergandengan tangan dan merantai jiwa

bergandengan tangan:
seperti halnya apa yang telah, sedang, dan akan kita lihat disekitar kita.
jalan berduaan, harus berduaan tepatnya;
saling merangkul, harus saling merangkul tepatnya;
sangat dekat, harus dekat tepatnya;
sangat rapat, harus rapat tepatnya;
dan bergandengan tangan, harus bergadengan tangan tepatnya;
bergandengan tangan:
seperti halnya apa yang telah, sedang, dan akan kita lihat disekitar kita.
kesan hanya muncul ketika kita berada disampingnya;
kita merindukan melihat wajahnya, tapi tidak jiwanya;
kita memaknai apa dapat yang kita lihat darinya, bukan yang dapat kita rasakan darinya;
kita mengisi hari-hari dengannya pada saat kita berada disampingnya, pada saat kita melihat tubuhnya;
bukan setiap saat, entah kita didekatnya, entah jauh darinya,
bukan pada setiap bayangannya yang terlintas ketika kita merindu,
bukan pada setiap hembusan nafas menjelang kita tidur dan memimpikannya;

tapi merantai jiwa:
jauh lebih dalam;
seperti halnya apa yang telah, sedang, dan akan kita rasakan.
kita hadir pada setiap detiknya, ada rindu pada setiap nafasnya,;
kita terjebak pada kehadirannya yang ada dimana-mana,
entah di rumah, di kampus, di kantor, di jalan, dan bahkan di kamar mandi;
dia menjadi begitu besar dan sangat menyilaukan kita.
merantai jiwa:
jauh lebih dalam;
seperti halnya apa yang telah, sedang, dan akan kita rasakan.
kesan yang ditimbulkan dari pelukannya membuat kita terus merasa hangat;
dunia menjadi terasa begitu sempit, untuk menghindar darinya;
tapi terlalu luas untuk menemukan siapa dirinya secara utuh;
merantai jiwa membuat kita tersesat dalam pandangan matanya,
kita bingung entah bagaimana caranya keluar dari belenggu jiwanya;

dari jiwa yang terantai
dan yang di hatinya masih ada cinta

Comments

  1. nice story,eki.anyway,how r u?see u again here,it's suprise myself as well.hope u dont mind,i pop up here.take care..

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

SEMBAHAN

Kembali perjalananku pagi ini harus terusik terusik oleh kehadiran bunga tidur namun kali ini tampak aneh seolah ia tidak mau pergi Bunga tidur telah memberi harap jiwaku jiwa yang haus akan cinta dan kasih sebuah sosok tulus murni hadir di hadapanku semalam yang singkat namun penuh makna penuh arti dan penuh misteri yang tak terungkap setampak raga polos, putih murni memberi senyum manis kepadaku sosok terbungkus sutera putih telah menghampiriku tampak jelas olehku lumuran cinta pada tubuh indahnya balutan kasih sayang yang sangat erat pada jiwa sucinya akan disembahkan perjalananku pagi ini menjadi doa kepada-Nya kehausan jiwa sahaya lara kepada cinta pewangi bumi yang akan menggugah dunia dengan kelembutan kasihnya dalam diam, aku mencinta eki

Proudly promoting environmentally friendly and sustainable mining

Proudly promoting environmentally friendly and sustainable mining. The three months progress on land reclamation of ex-bauxite mines without topsoil

Di Tepi Pantai Kolaka

Di tepi pantai Kolaka, aku duduk dan termenung. Pandangan aku arahkan jauh ke depan, melampaui birunya laut, menanti matahari terbenam. Tatapanku tersapu ombak, tertiup angin, merengsek ke dermaga lalu hilang bersama kapal-kapal yang berlayar. Aku berharap pandangan ini meleburkan semua masalah dan mengokohkan niatku dalam hidup. Sudah cukup lama aku berada di sini, kota kecil yang selalu menyimpan kerinduan. Sebulan lebih aku habiskan, sejak kedatanganku yang kesekian kalinya. Ini kali terlama sejak aku meninggalkannya sebelas tahun yang lalu. Tak pernah aku banyangkan akan selama ini sebelumnya. Tuhan memang terkadang aneh, dia punya rencana-rencana yang tidak mampu dijangkau akal manusia. Dia bekerja saja, tetapi tidak pernah aku mendengar Dia berkata apa-apa. Dia melaksanakan semuannya dalam diam. diam... Di tepi pantai Kolaka aku duduk dan termenung... Dari kejauhan tampak tiga buah kapal ferry berlabuh menanti giliran pemberangkatan. Dua puluh lima meter di depanku ada tiga buah...