bergandengan tangan:
seperti halnya apa yang telah, sedang, dan akan kita lihat disekitar kita.
jalan berduaan, harus berduaan tepatnya;
saling merangkul, harus saling merangkul tepatnya;
sangat dekat, harus dekat tepatnya;
sangat rapat, harus rapat tepatnya;
dan bergandengan tangan, harus bergadengan tangan tepatnya;
bergandengan tangan:
seperti halnya apa yang telah, sedang, dan akan kita lihat disekitar kita.
kesan hanya muncul ketika kita berada disampingnya;
kita merindukan melihat wajahnya, tapi tidak jiwanya;
kita memaknai apa dapat yang kita lihat darinya, bukan yang dapat kita rasakan darinya;
kita mengisi hari-hari dengannya pada saat kita berada disampingnya, pada saat kita melihat tubuhnya;
bukan setiap saat, entah kita didekatnya, entah jauh darinya,
bukan pada setiap bayangannya yang terlintas ketika kita merindu,
bukan pada setiap hembusan nafas menjelang kita tidur dan memimpikannya;
tapi merantai jiwa:
jauh lebih dalam;
seperti halnya apa yang telah, sedang, dan akan kita rasakan.
kita hadir pada setiap detiknya, ada rindu pada setiap nafasnya,;
kita terjebak pada kehadirannya yang ada dimana-mana,
entah di rumah, di kampus, di kantor, di jalan, dan bahkan di kamar mandi;
dia menjadi begitu besar dan sangat menyilaukan kita.
merantai jiwa:
jauh lebih dalam;
seperti halnya apa yang telah, sedang, dan akan kita rasakan.
kesan yang ditimbulkan dari pelukannya membuat kita terus merasa hangat;
dunia menjadi terasa begitu sempit, untuk menghindar darinya;
tapi terlalu luas untuk menemukan siapa dirinya secara utuh;
merantai jiwa membuat kita tersesat dalam pandangan matanya,
kita bingung entah bagaimana caranya keluar dari belenggu jiwanya;
dari jiwa yang terantai
dan yang di hatinya masih ada cinta
seperti halnya apa yang telah, sedang, dan akan kita lihat disekitar kita.
jalan berduaan, harus berduaan tepatnya;
saling merangkul, harus saling merangkul tepatnya;
sangat dekat, harus dekat tepatnya;
sangat rapat, harus rapat tepatnya;
dan bergandengan tangan, harus bergadengan tangan tepatnya;
bergandengan tangan:
seperti halnya apa yang telah, sedang, dan akan kita lihat disekitar kita.
kesan hanya muncul ketika kita berada disampingnya;
kita merindukan melihat wajahnya, tapi tidak jiwanya;
kita memaknai apa dapat yang kita lihat darinya, bukan yang dapat kita rasakan darinya;
kita mengisi hari-hari dengannya pada saat kita berada disampingnya, pada saat kita melihat tubuhnya;
bukan setiap saat, entah kita didekatnya, entah jauh darinya,
bukan pada setiap bayangannya yang terlintas ketika kita merindu,
bukan pada setiap hembusan nafas menjelang kita tidur dan memimpikannya;
tapi merantai jiwa:
jauh lebih dalam;
seperti halnya apa yang telah, sedang, dan akan kita rasakan.
kita hadir pada setiap detiknya, ada rindu pada setiap nafasnya,;
kita terjebak pada kehadirannya yang ada dimana-mana,
entah di rumah, di kampus, di kantor, di jalan, dan bahkan di kamar mandi;
dia menjadi begitu besar dan sangat menyilaukan kita.
merantai jiwa:
jauh lebih dalam;
seperti halnya apa yang telah, sedang, dan akan kita rasakan.
kesan yang ditimbulkan dari pelukannya membuat kita terus merasa hangat;
dunia menjadi terasa begitu sempit, untuk menghindar darinya;
tapi terlalu luas untuk menemukan siapa dirinya secara utuh;
merantai jiwa membuat kita tersesat dalam pandangan matanya,
kita bingung entah bagaimana caranya keluar dari belenggu jiwanya;
dari jiwa yang terantai
dan yang di hatinya masih ada cinta
nice story,eki.anyway,how r u?see u again here,it's suprise myself as well.hope u dont mind,i pop up here.take care..
ReplyDelete