Hitam pekat angkasa berwarna Sambil sesekali suara guntur bergemuruh, sesekali kilat memekik, dan sayup dari kejauhan suara orang bercengkerama.. lalu hilang. Aku tahu aku sedang diamati. Empat pasang mata angsa terus menatapku bingung. Barangkali mereka heran apa yang sedang aku lakukan di sini. Duduk sendirian di bawah temaram lampu jalan, di tengah malam yang dingin, yang sebentar lagi hujan. Diapit dua pohon mangga. Kasihan para pohon mangga ini, buahnya sudah habis dipetik. Baik itu oleh si empunya, juga orang-orang yang lalu lalang. Tetapi mereka tidak pernah merasa puas dan bangga, mereka tidak pernah diberi kesempatan untuk memberikan yang terbaik. Buah mangga yang manis dan ranum, buah-buah terbaik yang mereka miliki.Bayi-bayi mereka rawat dari kecil, melindungi dari terik mentari, menghangatkan dikala malam, dan memberi makan ketika lapar Yang terjadi adalah buahnya dipetik sebelum matang. Terlebih jika yang memetiknya bukan si empunya, mereka yang hanya kebetulan lewat...
Tidak pernah ada senja yang sama